Intro :
31.03.15
Hy mommies,
Sahabat saya yang satu ini, concern sekali dengan ilmu parenting.. sudah banyak seminar2 yang di hadiri oleh Mbak Nina.. hingga kemarin ia berbagi pengalaman barunya dari parenting journey-nya. Kita simak yuk sharenya.. semoga bermanfaat ya.
Semoga menginspirasi!
-------------------------
Disclaimer :
1. Artikel berikut bisa di temukan di bentuk forum parenting lainnya. Artikel ini disebarkan dengan sumber yang disebutkan dengan tujuan berbagi informasi berharga.
2. Artikel berikut bisa jadi belum cocok untuk kondisi masing-masing keluarga namun memahami isi materi dengan baik bisa jadi sangat berguna di kemudian hari.
3. Dipersilahkan menyebarkan artikel dengan menyebutkan sumbernya.
4. Silahkan menyimpan artikel atau bisa mengunjungi blog Kijar
5. Di persilahkan untuk berkomentar dan bertanya atas isi materi untuk di diskusikan bersama-sama dengan bahasa yang hangat dan santun.
---------------------------
SOURCE : Nina Bunda Kay-Ale (Depok)
Udah pada tau aku kan sering ikut seminar parenting
Trs pas diingetin pertama bahwa rasul uda berkata "aku sebaik2nya manusia dan aku sebaik2nya yg baik terhadap keluarga
Nah itu deg bgt....
Bahwa alquran itu justruuuuuuuu dibahas banyak ttg keluarga
Dari adam sampe Muhammad tp kenapa hanya imran yg disebut dalam surat di quran. Bahkan yg disebut namanya ali imran....imran dan keluarganya. Yg mendidik ismail jadi anak soleh...siti hajar tapi nama beliau ga disebut namanya di quran tapi nama ibrahim yg lebih disebut...
Aku nanya peran apa yg bikin perempuan masuk surga?hayoo
Ibu istri atau single????
Jadi ada 20 perempuan yg disebut dalam quran...setelah diurut 50 persen lebih dibahas perannya sebagai istri
Sebagai ibu cuma 20an
Jadi peran istri itu sangat mempengaruhi mau dibawa kemana keluarga itu
Belajar dr siti hajar...ismail bisa soleh, taat, bahkan tanpa asuhan ayahnya. Ibrahim hanya ketemu 4x dg ismail dr bayi ampe gede. Kebayang ga sihhhh
Skrg aja kita LDRan sama suami kayaknya runtuh dunia :D
Ini ditinggal suami di gurun dg bekal satu kantung air dan satu kantung kurma Protes??nggak
Pas ditanya ke suaminya ini perintah Allah?iya...sudah beliau diam.
Kalo kita pasti...tempTnya dimana?ada tempat menyusui ga?ac ada ga?trs brp lama?
Ibrahim saat itu juga bingung...maka cuma diam aja...tapi hajar tau dg ga bertanya macem2 begitu tau itu perintah allah...Pelajarannya kadang kita istri perlu untuk diam...ga menekan suami...karena mgk mereka jg gatau jawabannya...
Trs pas mau ditinggal hajar bilang kl ga salah "allah pasti menjaga kami"...pelajaran istri memberikan jawaban yg menenangkan
Terusssss?????kok bisa ismail saleh tanpa sosok bapak????
Ternyata oh ternyata hajar selalu bercerita ttg ibrahim...membanggakannya didepan anaknya...jadi ia ga lepas dr sosok ayahnya..
Dan satu lagi doa Ibrahim untuk anaknya
4x ketemu doang tp komunikasi ibrahin sMa ismail yaaaa dasyaaaaat bgt
Surat ibrahim 35.-41. Kaloooo ga salaaah
Pas ismail beristri Ibrahim Main kerumahnya tp istrinya ga kenal...trs ditanya gmn kehidupan keluargamu
Istrinya jawab..ya gt sederhana blabla intinya ga bersyukur
Trs Ibrahim titip pesan buat ismail tolong ganti pintu rumahmu (sudah pernah di share di ODOS )
Trs ismail bilang sama istrinya kalo maksud pesannya ia hrs menceraikan istrinya
4x ketemu tp ngobrolnya gt uda ngeh anaknya
Subhanallah
Trs satu lagi yg aku dapet...intinya ilmu apa pun yg kita dapet harus balik lagi ke alquran dan hadist... (siyap, mamak?)
Misal WHO bilang anak 6m harus minum asi doang. Eh diislam ada sunnah mentahnik
WHO bilang anak disusui sampe puas
Bahkan ada foto anak masih 3-4th masih disusuin...Di alquran jelas sempurnakan sampai usia 2 tahun...boleh berenti sebelum itu tapi iklas ibu dan anak.
Menyapih pun ternyata lebih dengan gembiraaa bukan derai air mata...mengajak anak bahwa menyapih pun ibadah...
Teori2 parenting pun juga begitu tau asal usulnya...aku jadi sangsi
Trs jadi ga figuritas ke satu sosok pakar parenting...
Melihat jg latar belakang beliau...ga karena booming jadi ikutan aja..
Hayooo mbak cits teori ttg Bermain sambil belajar...sesuai syariat ga, Teori perkembangan anak? (Yang di tanya mingkem cengar-cengir doang)
Teori menghapal merusak otak anak?
Hayooo
Ya ituuu ternyata kita disusupin ilmu2 dr barat Tanpa tau asal usulnya
Teori perkembangan punya siapa namanya ya lupa deh susah namanya
Termasuk ga boleh menggunakan kata 'jangan' ke anak, pdhl jelas2 di Al Quran Allah sering menggunakan kata jangan utk menyatakan ketegasan
Teori perkembangan ttg anak sekian perkembangan gini gitu..ternyata pengagasnya pernah memgaborsi anak, dikenal ga cinta anak,
Oia bapak teori perkembangan anak yg aku ceritain diatas itu jj roseau
Teori bermain sambil belajar...montesori dll
Ternyata penggagas ga suka belajar serius
Bapaknyaa teges suka mukul suruh belajar
Nah lahirnya bermain sambil belajar
Ada hamzah,anaknya khalifah atau siapa gitu... Dia bilang masa kecilku bukan masa bermain2
Nah looooooo?
Beliau jadi pemimpin negara atau apa gituuu
Kalo gitu gimana coba
pokonya dia liat temennya main2 dia ga mau ikutan
Trs bilang masa kecilku bukan untuk bermain2
Kl cerita ttg Muhammad al fatih ini Sekarang (Mungkin) Kamu Kecewa, Tapi Nanti…
Oleh: Ustadz Budi Ashari
KEMBALI, kita belajar dari Muhammad Al Fatih. Anak kecil yang disiapkan dengan cara yang tidak biasa agar menjadi generasi yang tidak biasa.
Muhammad Al Fatih tidak hanya sekali ditegasi dengan pukulan. Di tangan guru pertamanya, Ahmad bin Ismail Al Kurani, Muhammad Al Fatih merasakan sabetan untuk pelajaran pertamanya. Sebagaimana yang telah diamanahkan oleh sang ayah Murad II yang mengerti pendidikan, sang guru tak segan-segan untuk melakukan ketegasan itu.
Sekali ketegasan untuk kemudian berjalan tanpa ketegasan. Tentu ini jauh lebih baik dan diharapkan oleh setiap keluarga, daripada dia harus tarik urat setiap hari dan menampilkan ketegasan setiap saat, karena jiwanya belum tunduk untuk kebaikan.
Mungkin, Muhammad Al Fatih kecil kecewa saat dipukul. Sangat mungkin hatinya terluka. Tapi pendidikan Islam tak pernah khawatir dengan itu, karena Islam mengerti betul cara membongkar sekaligus menata ulang. Semua analisa ketakutan tentang jiwa yang terluka tak terbukti pada hasil pendidikan Muhammad Al Fatih.
Tapi ada pukulan berikutnya dari guru berikutnya. Pukulan kedua ini yang lebih dikenang pahit oleh Muhammad Al Fatih. Kali ini pukulan datang dari gurunya yang mendampinginya hingga ia kelak menjadi sultan; Aq Syamsuddin.
Bukti bahwa ini menjadi ‘kenangan’ yang terus berkecamuk di kepalanya adalah ketika Muhammad Al Fatih telah resmi menjadi sultan, dia bertanya kepada gurunya:
“Guru, aku mau bertanya. Masih ingatkah suatu hari guru menyabetku, padahal aku tidak bersalah waktu itu. Sekarang aku mau bertanya, atas dasar apa guru melakukannya?”
Bertahun-tahun lamanya pertanyaan itu mengendap dalam diri sang murid. Tentu tak mudah baginya menyimpan semua itu. Karena yang disimpannya bukan kenangan indah. Tetapi kenangan pahit yang mengecewakan. Karena tak ada yang mau dipukul. Apalagi dia tidak merasa bersalah.
Kini sang murid telah menjadi orang besar. Dia ‘menuntut’ gurunya untuk menjelaskan semua yang telah bertahun-tahun mengganggu kenyamanan hidupnya.
Jawaban gurunya amat mengejutkan. Jawaban yang menunjukkan memang ini guru yang tidak biasa. Pantas mampu melahirkan murid yang tidak biasa.
Jawaban yang menunjukkan metode dahsyat, yang mungkin langka dilakukan oleh metode pendidikan hari ini. Atau jangan-jangan sekadar membahasnya pun diharamkan oleh pendidikan hari ini.
Inilah jawaban Aq Syamsuddin,
“Aku sudah lama menunggu datangnya hari ini. Di mana kamu bertanya tentang pukulan itu. Sekarang kamu tahu nak, bahwa pukulan kedzaliman itu membuatmu tak bisa melupakannya begitu saja. Ia terus mengganggumu. Maka ini pelajaran untukmu di hari ketika kamu menjadi pemimpin seperti sekarang. Jangan pernah sekalipun mendzalimi masyarakatmu. Karena mereka tak pernah bisa tidur dan tak pernah lupa pahitnya kedzaliman.”
Ajaib!
Konsep pendidikan yang ajaib.
Hasilnya pun ajaib. Muhammad penakluk Konstantinopel.
Maka, sampaikan kepada semua anak-anak kita. Bahwa toh kita tidak melakukan ketegasan seperti yang dilakukan oleh Aq Syamsuddin. Semua ketegasan kita hari ini; muka masam, cubitan, jeweran, hukuman, pukulan pendidikan semuanya adalah tanaman yang buahnya adalah kebesaran mereka.
Teruslah didik mereka dengan cara pendidikan Islami. Kalau harus ada yang diluruskan maka ketegasan adalah salah satu metode mahal yang dimiliki Islam.
Semoga suatu hari nanti, saat anak-anak kita telah mencapai kebesarannya, kita akan berkata semisal Aq Syamsuddin berkata,
“Kini kau telah menjadi orang besar, nak. Masih ingatkah kau akan cubitan dan pukulan ayah dan bunda sore itu? Inilah hari ketika kau memetik hasilnya.”
Hari ini, saat masih dalam proses pendidikan, Anda pun bisa sudah bisa berkata kepada mereka,
“Hari ini mungkin kau kecewa, tapi suatu hari nanti kau akan mengenang ayah dan bunda dalam syukur atas ketegasan hari ini.”