Intro :
1.5.15
Hy mommies,
Selamat datang bulan May.. tanggal cantik pula hari ini.
Artikel ini membahas bagaimana cara membesarkan anak cantik ya mak (baca : perempuan)
Ayooo yang anak2nya perempuan dan penge punya anak perempuan di simak...
Semoga menginspirasi!
-------------------------
Disclaimer :
1. Artikel berikut bisa di temukan di bentuk forum parenting lainnya. Artikel ini disebarkan dengan sumber yang disebutkan dengan tujuan berbagi informasi berharga.
2. Artikel berikut bisa jadi belum cocok untuk kondisi masing-masing keluarga namun memahami isi materi dengan baik bisa jadi sangat berguna di kemudian hari.
3. Dipersilahkan menyebarkan artikel dengan menyebutkan sumbernya.
4. Silahkan menyimpan artikel atau bisa mengunjungi blog Kijar
5. Di persilahkan untuk berkomentar dan bertanya atas isi materi untuk di diskusikan bersama-sama dengan bahasa yang hangat dan santun.
---------------------------
SOURCE : HSMuslim Nusantara (Admin grup)
Profile Narsum
Nama : Bendri Jaisyurrahman
Alamat: Jl. Lubang Buaya Gg. Baru RT 011/03 No 45 Kelurahan Bambu Apus Kec. Cipayung Jakarta Timur
Telepon: 0856 1260 778
E-mail: ajoben81@yahoo.com
twitter : @ajobendri
Status: Menikah (1 istri 4 anak)
Motto: Senyum, Semangat dan Tulus serta Yakinlah ALLAH mencintaimu meski kamu tak harapkan cintaNYA
Pendidikan:
1. Mahad Al Hikmah Jakarta
2. FISIP UI
3. Mahad Utsman bin Affan
Pengalaman:
1⃣ Konselor Remaja Yayasan Kita dan Buah Hati
2⃣ Pembimbing Program Pemilihan Dai Cilik (PILDACIL) LATIVI
3⃣ Pembimbing Program Menuju Bintang Ramadhan TVONE
4⃣ Narasumber dalam Program Magic Daddy Radio D-FM 104,7 FM
5⃣ Narasumber dalam program Untukmu Ibu Indonesia TVRI
6⃣ Direktur Pelaksana Rumah Sholeh
7⃣ Kontributor cahayasiroh.com
8⃣ Narasumber tetap di Radio Dakta 107 FM dalam program AYAH hebat
9⃣ Narasumber dalam Program Curhat AyahBunda di Spacetoon
Narasumber dalam Program Ruang Keluarga di DAAI TV
1⃣1⃣ Pembimbing Rumah Karantina PILDACIL ANTV 2011
1⃣2⃣ Dosen di Universitas Islam Negeri Jakarta, PGTK Ar Risalah dan STAI Bani Saleh
1⃣3⃣ Konsultan dan Supervisor program drama anak dan keluarga TVRI
1⃣4⃣ Juri Hafidz Quran 2014 Trans7
Aktivitas saat ini :
Muballigh
Konselor Anak, Keluarga dan Pernikahan
Manajer Operasional YAYASAN LANGKAH KITA
Pembina SAHAJA (Sahabat Anak dan Remaja) dan Q-Gen (Quranic Generation)
Kontributor dan Penggagas Lembaga SAHABAT AYAH
Pengajar di Ar Rahman Pre Wedding Academy
Pengurus MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) cab. DKI Jakarta
Penggerak Aliansi Cinta Keluarga Indonesia
Pengasuh Majelis AYAH
Direktur Kokoh Keluarga Indonesia
TEMA : PERAN IBU DALAM MENDIDIK ANAK PEREMPUAN
Mendidik Anak Wanita (bagian 1)
Pendidikan mengenai anak wanita pada dasarnya adalah pendidikan seksualitas (tarbiyah jinsiyah) di dalam Islam. Hal ini terkait bahwa pendidikan seksualitas di dalam Islam mengatur tentang bagaimana seorang wanita menjadi wanita seutuhnya baik secara biologis, psikologis maupun fisiologis yang nampak dari bagaimana ia berbicara, berjalan, bersikap saat marah dan aktivitas lainnya
Itulah kenapa pendidikan anak wanita dan lelaki tidak boleh sama. Sebab lelaki itu tidak sama dengan perempuan (ali imran : 36). Jika kita menyamakannya kemungkinannya ada dua : salah satunya yakni laki atau perempuan itu rusak. Atau dua duanya yg rusak. Itulah kenapa mendidik anak wanita amatlah khas yg berbeda dgn anak lelaki berdasarkan kajian quran dan sunnah.
Pada bagian kali ini maka saya lebih membahas tentang role model ortu guna mendidik anak wanita. Maksudnya adalah siapakah yg berhak kita jadikan contoh atau figur sebagai wanita yg akan dididik oleh ortu? Dalam hal ini mau tak mau kita merujuk kepada panduan kita sebagai muslim yakni kriteria wanita menurut quran dan hadits. Jadi kriteria bahwa kita sukses mendidik anak wanita bukan berdasarkan Yayasan Putri Indonesia atau Miss Universe Foundation, majalah time dan sejenisnya. Cukuplah Islam menjadi panduan kita untuk mengukur.
Berdasarkan hadits yang disampaikan kepada kita maka tergambarlah wanita terbaik versi Islam itu ada empat. Sesuai sabdanya : Wanita yang paling utama dan tertinggi di surga itu ada empat yakni maryam binti imran, khadijah binti khuwailid, fathimah binti muhammad dan asiyah binti muzahim (HR. Tirmidzi)
Perhatikan hadits tersebut. Ternyata wanita terbaik yg seharusnya jadi role model indikator kesuksesan kita dalam mendidik anak wanita bukanlah margareth teacher, hillary clinton, bunda theresa, kartini dan yg lainnya. Hanya empat yg rasul sebut. Itu artinya tugas kita sebagai ortu adalah mendidik anak wanita menjadi seperti empat wanita tadi. Masalahnya, apakah kita sebagai orangtua tau dengan detail kisah keempat wanita tadi? Jangan-jangan kisah barbie, frozen dan sejenisnya lebih panjang kita ceritakan kepada mereka dibandingkan keempat wanita tersebut. Wajarlah kalau anak wanita kita malah semakin jauh dari karakter wanita tersebut.
Karena itu tugas, ibu ibu disini adalah membaca dan menghayati kisah keempat wanita tersebut. Sebab mereka lah rujukan kita dalam mendidik anak wanita kita. Jika sudah, saya akan membahas point penting dari karakter dasar anak wanita berdasarkan contoh dari keempat wanita tersebut.
Mendidik Anak Wanita (bagian 2)
--ajarkan kesucian--
Mari coba kita gali profil dari keempat wanita yg disebutkan dalam hadits tadi. Yg jelas keempat wanita itu ternyata bukan tipe wanita yg punya prestasi segudang atau kecantikan menawan atau kepintaran di atas rata-rata. Keempat wanita tersebut boleh dibilang hanya wanita 'biasa' jika dilihat dari prestasi publik kekinian. Namun mengapa mereka digelari wanita terbaik? Disinilah kita coba ambil pelajaran penting tentang hakikat pendidikan anak wanita. Yang memang tidak diorbitkan menjadi manusia dengan segudang prestasi dan penghargaan namun ada yg lebih penting dari itu semua yang menjadikannya sebagai wanita terbaik di hadapan Allah.
Yang pertama, adalah keempat wanita tersebut dikenal dan digelari sebagai wanita suci atau ath thohiroh. Maryam digelari oleh Allah sebagai wanita suci dalam quran surat ali imran ayat 42. Khadijah istri rasul pun demikian. Mendapat gelar ath thohiroh dari masyarakat meskipun ia sudah janda. Begitu juga dengan fathimah dan asiyah.
Itu artinya ciri khas pendidikan anak wanita sedari dini adalah mengajarkan tentang pentingnya kesucian. Ya, kesucian. Dan quran tidak menyebutnya dengan istilah keperawanan (al bakirah). Sebab yang diinginkan bukan sekedar perawan tapi suci. Suci terkait dengan aspek adab dan sikap. Sementara perawan hanya terkait dengan kokohnya selaput dara di liang kemaluan.
Jika kesucian yang kita ajarkan, kelak ketika ia sudah menikah atau bahkan janda sekalipun, ia akan tetap jaga adab kepada lelaki yg ia temui. Tidak sembarangan disentuh, apalagi agresif menggoda. Misalnya 'menembak' langsung kepada lawan jenis. Ini bukan ciri wanita suci. Bagaimana dengan bunda khadijah yang kabarnya 'melamar' rasulullah lebih dulu? Ketahuilah saat khadijah punya perasaan cinta kepada muhammad, ia tidak agresif, kasih kode dengan pura-pura jatuhin pulpen atau buku di depan muhammad layaknya sinetron murahan di tv. Tidak sama sekali. Ia nyatakan dengan cara yg suci lewat pihak yg amanah yakni nufaisah. Maka kesuciannya tetap terjaga meskipun janda.
Inilah hakikat kesucian. Muncul dalam sikap pemalu, jaga adab di area publik dan tak berkeinginan menonjolkan diri. Beda jika kita hanya ajarkan keperawanan. Bahkan banyak remaja wanita yg begitu 'cerdas' nya dengan pacaran cukup dengan ciuman bibir dan petting. Dengan dalih yg penting masih perawan. Bagian bawah tak disentuh. Namun bagian atas telah ternoda. Naudzubillah. Inilah kesalahan pengasuhan anak wanita. Yakni salah terminologi istilah.
Maka, pendidikan dasar anak wanita adalah menjaga kesucian sedari dini. Dengan sifat tersebut ia akan menjadi wanita yg dimuliakan bukan hanya oleh penduduk dunia namun juga penduduk langit. Apa saja yg bisa kita lakukan agar ia bisa menjaga kesucian? ~bersambung~
1⃣ Pertanyaan Pertama:
Tanya ustad. Mengajarkan kesucian utk anak itu apakah beda dg mengajarkan mjd pemberani?(berani dlm mengungkapkan pendapat, berekspresi, dll)
Jawab Ustadz :
Tentu beda. Pada dasarnya nilai keberanian adalah nilai umum yg wajib dimiliki setiap anak. Dalam hal ini juga wanita. Hanya saja penekanan kesucian ini menjadi karakter dasar. Dimana hakikat dasarnya adalah ia memiliki kemampuan utk menjaga diri dari pengaruh buruk lingkungan luar atau bisa juga dorongan dari dalam. Itulah kenapa kesucian bagi wanita akan bermuara kepada ketegasan. Di antaranya berani utk menolak lelaki yg sembarangan menyentuhnya. Sebagaimana yg dilakukan maryam yg tak pernah disentuh oleh lelaki asing. Maka mengajarkan kesucian butuh sosok ayah yg mengajarkan ketegasan. Inilah hikmah kenapa maryam sedari dini meski ditinggal mati oleh imran, tetap diaeuh oleh sosok lelaki yakni nabi zakaria, agar ia jadi wanita yg tegas ✅
Bisakah tetap menjaga kesucian tetapi juga percaya diri?
Jawab Ustadz :
Tentu bisa. Sebab dasar dari kesucian adalah bangga akan dirinya. Makanya ia tak sembarangan digoda lelaki lain. Memahami bahwa sebagai wanita ia begitu mulia sehingga menjaga muruah dan kehormatannya agar tak dilecehkan. Dengan demikian sikap yg muncul bukanlah cerminan minder, melainkan kepercayaan diri sebagai wanita muslimah yg diistimewakan dalam Islam. Alhasil, saat ia berbusana muslimah ia jalani dengan penuh semangat dan rasa terhormat. Hal inilah yg dilakukan oleh wanita zaman rasul saat turun perintah hijab (al ahzab ayat 59). Mereka berlomba memakai sampai mengambil kain ordeng di rumah hingga menyisakan satu lobang di mata. Mereka berjalan layaknya bawa terpal. Namun mereka tetap percaya diri ✅
2⃣ Pertanyaan kedua:
Apa yang membedakan antara pendikan u anak wanita dg anak laki2
Jawab Ustadz :
Coba lihat surat ali imran ayat 33.
"Sesungguhnya Allah telah memilih adam, nuh, keluarga ibrahim dan keluarga imran atas segala ummat"
Dalam ayat ini hanya ibrahim dan imran yg diberi gelar keluarga. Dimana pesannya keluarga yg sukses itu hanyalah ibrahim dan imran. Namun utk adam dan nuh tetap banyak pelajaran sebagai ortu (kita bahas kapan kapan ya).
Ibrahim dipuji sebagai keluarga terbaik sebab punya dua anak yg dibanggakan yakni ismail dan ishaq
Imran disebut keluarga terbaik sebab punya anak wanita yg dimuliakan yakni maryam
Maka mendidik anak lelaki didiklah jadi ismail dan ishaq
Dan mendidik anak wanita didik jadi maryam
Nah, mempersingkat waktu. Keluarga ibrahim ini mewakili pengasuhan anak lelaki sebab semua anaknya lelaki yang diantaranya adalah ismail dan ishaq
Sementara imran mewakili pengasuhan anak perempuan sebab anaknya maryam perempuan satu satunya.
Kesimpulannya belajar mendidik anak lelaki lihatlah keluarga ibrahim. Mendidik anak wanita lihatlah keluarga imran
3⃣ Pertanyaan ketiga:
sari (admin grup 10)
Tanya ustadz..utk menjaga kesucian ini kan pasti ortu harus mendidik anak sejak dini ya utk memakai jilbab.nah bagaimana ustadz kalau ortu dulu yg blm paham akan perintah jilbab, alhamdulillah skrg sudah paham dan mnyuruh anaknya utk memakai jilbab. tp anaknya sampai skrg blm juga mau memakai jilbab..skrg anaknya sudah besar..nah bagaimana ya ustadz agar si anak sadar bahwa jilbab itu kewajiban dan perintah dr Allah?jazakallah khair ustadz..
Jawab Ustadz :
Maka kenabian sebagai wujud prestasi lelaki zaman sekarang diwujudkan dalam dua hal :
1. Didik anak lelaki menjadi ulama sebab ulama itu pewaris nabi
Nah, ulama ini dalam bahasa arab bukan sekedar ustadz namun maknanya adalah ahli ilmu. Artinya kalau dia ahli matematika, politik, media, seni juga disebut ulama kalau ahli
2. Jadikan anak lelaki itu punya jiwa iqomatuddin (43:12)
Artinya kalau dia ahli dalam bidang sesuatu akan percuma kalau gak punya ghiroh agama. Maka buat ia punya ghiroh agama
Nah ini penekanan anak lelaki.
Nah utk wanita lihatlah maryam.
Ternyata ia bukan nabi. Namun ia mencetak nabi yakni isa. Kesimpulannya wanita dididik utk menjadi pemeran utama tapi berperan mencetak pemeran utama.
Maka disinilah pepatah berlaku : dibalik lelaki hebat ada wanita di belakangnya
Kira kira perbedaan dasarnya disitu.
Kalau di uraikan lagi kepanjangan, pembahasan bisa dilanjutkan dilain waktu luang
4⃣ Pertanyaan keempat :
Aslm, ustadz, anak sy perempuan usia 4 tahun. Bgmn contoh konkrit mengenalkan ke4 sosok wanita utama tsb, krn anak2 kdg msh lbh tertarik pd gambar drpd kisah lisan..
Jawab Ustadz :
Yg pertama kali ibu lakukan adalah membaca dulu kisah sejarah keempat wanita tersebut, Kemudian ibu coba kemas dalam sebuah cerita berseri yg menarik sebagaimana kisah frozen, barbie dikemas. Atau jika anak sudah terlanjur ngefans dgn figur wanita lain, berikan sentuhan cerita tadi agar anak tau tentang keunggulan wanita tadi (pembahasan 1 & 2 )
Kesimpulannya sebagaimana pepatah arab : al ihsan yu'jizul insan (kebaikan akan menaklukkan hati manusia)
Maka, berbuat baik kepada anak lebih banyak agar anak mau diajak utk taat kepada Allah
MENGIKAT HATI ANAK, MENJALIN EMOTIONAL BONDING
(TIPS PARENTING)
by : bendri jaisyurrahman (twitter : @ajobendri)
1| Salah satu tugas pengasuhan adalah membuat ikatan
emosi yang kuat antara ortu dan anak yang dikenal
dengan istilah emotional bonding
2| Ikatan emosi atau batin ini berpengaruh bagi anak
dalam menjalani masa-masa sulit semasa hidup sekalipun
tak ada ortu di sisi
3| Tak selamanya ortu mendampingi hidup anak. Ia harus
tumbuh mandiri dengan potensinya. Emotional bonding
yang kuat terhadap ortu sebagai pengarah
4| Setidaknya ada beberapa masa kehidupan dalam diri
anak dimana ia alami krisis : pra sekolah, pra puber,
pubertas, pra nikah dan nikah
5| Di masa-masa tersebutlah ia butuh bimbingan dan
arahan. Maka meski tak ada ortu di sisi, nasehat-nasehat
dan teladan ortu tetap dijaga selama masih ada ikatan
batin
6| Hal ini lah yang dialami oleh Nabi Yusuf muda saat
terpesona dengan kecantikan zulaikha dan diajak berbuat
mesum. Ia punya hasrat
7| Hasratnya hampir saja menjerumuskannya seandainya
Allah tak berikan 'pertanda'. Seperti yang terdapat
dalam surat Yusuf : 24. Sila dibaca
'Pertanda' yg dimaksud adalah nasehat ayahnya yang
tiba-tiba muncul saat ia hampir saja terpedaya oleh
nafsunya. Ini kata ibnu katsir
9| Bayangkan! Nabi yusuf yang terpisah jauh oleh
ayahnya, terjaga diri dari bujukan setan. Tak jadi berbuat
zina. Tersebab ikatan batin dengan ayahnya
10| Itu pula yang diharapkan dari anak kita. Jauh terpisah
namun menjaga kehormatan keluarga karena nasehat
indah ortu yang tertanam dalam jiwa
11| Saat krisis jiwa melanda, tak kemana-mana cari
solusi. Yakin ada ortu yang siap membantu cari jalan
keluar. Percaya sepenuhnya
12| Seorang wanita yang sedang konflik dengan suaminya,
akan curhat ke ayahnya. Bukan ke lelaki lain. Rumah
tangga terselamatkan. Sebab ada father bonding
13| Anak yg tak punya emotional bonding maka tak
percaya dengan ortunya. Lebih dengar kata temannya
sekalipun buruk
14| Bagaimana menciptakan emotional bonding dengan
anak? Usia dini jangan diabaikan. Bermula dari bayi dalam
kandungan. Ayah bunda terlibat bersama
15| Saat bayi dalam kandungan, jadikan suara ayah-bunda
nya yg lebih banyak didengar. Ajak ia bicara sambil
mengusap perut bunda
16| Saat anak lahir, sambutlah anak dalam pelukan yang
hangat. Hadapkan wajah kita ke hadapannya. agar
perlahan di scan dalam memorinya
17| Usia 0-2 tahun adalah fase pengikatan. Disinilah fase
dimana ayah-bunda harus jadi aktor utama dalam
pengasuhan. Bukan yg lain
18| Di fase inilah Allah perintahkan ibu untuk memberinya
ASI. Yang bukan sekedar susunya, namun juga belaian
yang dibutuhkan anak
19| Betapa banyak ibu yang lebih sering menitipkan ASI
nya pada botol. Tak memberinya langsung dari puting.
Sehingga anak sehat namun jiwanya kosong
20| Fase ini juga seorang ayah harus banyak terlibat
mengasuh. Luangkan waktu tuk ganti pampers, gendong
anak sambil cerita, bacakan quran, dll
21| Dalam usia 0-2 tahun jangan terburu-buru kenalkan
anak pada media meskipun isinya bagus. Sebab emosi
belum terikat sepenuhnya
22| Jika ingin ajarkan anak tentang quran, jangan dari
kaset. Akan lebih elok jika ortunya yang menyuarakan
sekalipun belum fasih. Agar tercipta ikatan batin
23| Sekalipun ada pengasuh lain, peran mereka hanya
membantu. Bukan tokoh sentral. Agar ikatan yang
terjalin bukan kepada mereka namun kepada ortunya
24| Keluarkan segala energi: suara, bahasa tubuh, dan
ekspresi muka agar terekam kuat dalam memori anak.
Inilah yang menjadi dasar munculnya ikatan hati
25| Bagaimana jika anak sudah melewati usia 2 th
sementara kita terlambat melakukan upaya emotional
bonding ?
26| Jika anak sudah melewati usia 2 tahun, bisakah kita
ciptakan emotional bonding dengannya? Masih sangat
bisa. Asal kita bisa membaca golden moment
27| Golden moment ini adalah situasi dimana anak benar-
benar butuh hadirnya kita. Bisa tanpa sengaja atau juga
kita rekayasa
28| Golden moment yang dimaksud minimal ada dua :
yakni saat anak sedih dan saat anak unjuk prestasi.
Hadirlah dengan sungguh-sungguh di dua waktu ini
29| Saat anak sedih, ia butuh sandaran jiwa. Butuh ada
yang memeluk dan dengarkan curhatnya. Hadirlah segera.
Jangan sampai orang lain yang ambil alih
30| Tak pekanya ortu saat anak sedih malah buat ikatan
hati makin rapuh. Kepercayaan menurun. Anak lari
kepada sosok lain
31| Dan hadirlah saat anak unjuk prestasi : baca puisi di
skolah, ambil raport, menari, dan sejenisnya. Ini adalah
persembahan untuk ortu dari anak
32| Saat unjuk prestasi, yang anak butuhkan adalah tepuk
tangan dan apresiasi ortunya. Jika ortu tak hadir,
rusaklah kepercayaan anak
33| Kehadiran ortu dalam kegiatan mereka adalah
pengakuan eksistensi anak. Ortu yang cerdas, akan
paksakan diri tuk hadir. Demi tercipta emotional bonding
34| Semoga kita bisa menjadi ortu yg mampu jalin
emotional bonding dengan anak kita. Agar anak
terdampingi selamanya meski kita tiada. Salam cinta
(bendri jaisyurrahman)