Idul fitri 1436H sudah berlalu dan liburan sudah usai. Hari ini saat menemani Shaden makan nasi uduk di deket rumah¸ pemandangan yang ramai mulai mengisi jalanan. Banyak anak-anak yang baru akan memulai sekolah¸para karyawan dalam seragam mereka dan beberapa ibu-ibu yang ikutan rempong mengantar anak-anak mereka menuju sekolah baru dengan seragam baru yang masih kaku.
Semua orang melanjutkan aktivitasnya.
saya termangu sendiri dan bergumam, ‘yah kalo gue ngapain dong, di rumah doang sama anak” padahal ada di rumah ga akan jadi pernah sekedar “doang”. There’s something big i’ve been build called the future and this is my main job as a mother and wife.
Main job.
Yang salah pada diri saya adalah tidak memberikan waktu untuk me time walau sedikit untuk mengekspresikan pemikiran saya, melakukan apa yang saya sukai dan membuat saya ‘bertenaga’ sehingga menjadi bahan bakar baru untuk pribadi setiap hari. I left my previous prestigious job as worker, yang otomatis mendapatkan banyak bonus-bonus dan kepuasan pribadi seolah mendapat tempat khusus di mata masyarakat, ternyata men, bukan saran ibu atau tatapan orang-orang soal mirisnya saya yang sarjana dan di rumah ‘doang’ tapi kenyataan bahwa kita againts diri kita sendiri untuk nerimo kenyataan bahwa pilihan kita ini kadang ga selamanya ‘asyik’. For everything you gain you loose something, for everything yoou loose you gain something, indeed. Dalam hidup even a champion would never takes it all. Impossible. Hehehe.
Karenanya ga heran, di medsos semua orang sibuk dan ribut soal status which one better between being stay at home mom or working mom, saya fikir keributan yang gila-gilaan macam begitu bukan untuk menjatuhkan yang bersebrangan kok, tapi lebih di tujukan untuk meyakinkan diri sendiri bahwa jalan yang kita pilih ini udah yang paling bener (dengan sejuta kontradiksinya) dan memerangi orang-orang yang berbeda kadang memberi ‘obat’ untuk kontradiksi itu sendiri, gila ya? Memang manusia itu adalah makhluk paling rumit jalan fikirannya *ngoceh depan kaca.
And as for me, kayanya harus mencoba lebih meminimalisir pengaruh-pengaruh medsos dan stop it, membandingkan hidup dia dan hidup gue, hehe.. sebenarnya ga ada yang lebih mengerikan daripada orang-orang yang ‘terlena’ kaya saya yang hidup di dunia maya dan hampir lupa kapan terakhir kali dress up for live the real life. Kesepian karena peralihan hidup yang begitu hectic sebelumnya ke kehidupan rumahan? Ga juga sih. I enjoy my job as a mother, but i almost forget to be a good mother i have to be a good ME first. Aaahh.. sudah lupa rasanya terakhir kapan baca buku, nulis-nulis makanan jiwa kaya gini atau bikin list to do and really really do it, satu lagi... i need spa.. dan aahh masih banyak ternyata.. udah lama ga exercise and earn money i think.. hehe..
Nah mumpung masih bulan syawal ada baiknya kembali melihat-lihat, meriview, merubah atau bahkan merombak Family Mision board deh, selama 3 tahun menikmati the art of doing nothing (eh ga juga sih, saya ceritain nanti di postingan lain kali deh) saatnya menikmati the art of doing everything. Bismillah, Please Help me Ya Rabb.