Jalan-jalan ke Malang sudah hampir dua
minggu yang lalu kok tetiba sulit mengingatnya seolah-olah udah lama banget
kesananya hehe
Cerita liburan keluarga introvert yang
mager dan pengennya gak capek wkwk dimulai dari iseng-iseng ngobrol dimobil
“ke jogja yukkk” kata paksuami
“ke Malang ajalah”
“ngapain sih ke Malang? Jauh “
“ya daripada ke Jogja kan, udah”
(((uda))). Padahal baru sekali doing
berdua kesana, itu juga edisi mager karena hujan deras jadi kita pindah bobo
ajah
Akhirnya ditengah kesibukan drama
kolosal sehari-hari kita pun googling beragam rupa tiket yang Alhamdulillah ga
ada yang tersisa haha. Karena kebetulan itu long weekend yang disambung sama Idul adha jadi semacam peak season gitulah. Ribed banget ampun gusti nu
agung, nyari tiket dan nyari starting point, simulasi berangkat dari Jakarta,
sampe Bandung atau Cirebon, ga ada tiket yang tersedia, kalbukupun berteriak
“INIH SERIUS ORANG-ORANG PEGIIII SEMUA” kuterpanaa.
Yagitulah ya, sebenarnya udah rada-rada
mau nyerah tuh mikirin ide main ke malang, tapi karena nyai orang yang pandai
mencari solusi wakakaka.. gugling deh opsi naik bis dan ketemu. Perjalanan 15
jam ke timur pulau jawa menurut brosur tentulah harus bijak memilih jenis busnya
apalagi bawa anak lima tahun, akhirnya tiket super executive kita dapet si Double Decker
dari Lorena berangkat dari Kopo Cikampek.
H1
Perjalanan saya dan Eden sih udah mulai
sejak kamis siang, selesai mengurus perlombaan 17 agustus anak sekolah kami
langsung berangkat ke Purwakarta, sampai di Pool Bis jam 4.30 sore dan ketemu
bus Double Decker yang kece banget MasyaAlloh, udah siap-siap nurunin koper,
ternyata itu Bis menuju Madura padahal jadwal bis kami jam 4 sore “ya paling
mundur ke jam 6 pak” demikian kata petugas di poolnya. Ya baiqqqq mending kita
cari makan dulu deh ya lanjut sholat maghrib. Duduk-duduk manis deh tuh gerai
donat sebelah pool.
Duduk manis itu berubah menjadi duduk
salah, berdiri salah tiduran ga mungkin, karena sudah hampir jam 9 malam bisnya
belum sampai juga. Suami bolak-balik memberi motivasi kepada diriku yang
sumbunya pendek ini “Sabar ya cin” wakaka.. curhat, Pak.
Dan akhirnya penantian yang sungguh
mendebarkan seluruh sel sel dan sendi kesabaran itupun berakhir saat bisnya
muncul sejam sebelum tengah malam. Suamipun udah briefing diriku
berulang-ulang, kalau tengah malam berangkat sampai di malang kemungkinan akan
sore, it means first day will be wasted on the road. Ya udahlah ya, diniatin
jalan-jalan diatas bus aja. “tak ada yang lebih menenangkan daripada menerima
kenyataan” demikian kata hati sebelah kanan. Mencoba membekap suara sebelah
yang pengen bilang “$&^$&^$&#%&”
Sampe Malang sudah sore menjelang malam.
Alhamdulillah tetap disyukuri karena selamat lancar di perjalanan walau luama
banget, hampir 20 jam. Selama Eden senang hatiku senang karena kalua dia cranky
bisa-bisa piknikku bubar hehe.
Harga tiket bus one way Kopo-Malang:
Rp.350,000/pax
Dapat makan 2x. Makan malam dan makan
siang.
Review : Bisnya nyaman. Seatnya bisa
diatur, ada leg rest, layar TV bisa pilih beragam pilihan (record).
Tipsnya : Bawa makanan yang banyak
supaya anak ga bosen hanya duduk diam and enjoy the ride, you cant expect your
children to be enjoy if you neither.
Jam 6. 00 sore waktu malang
Kami langsung check in ke hotel yang
sudah di booking sebelumnya. Melihat dekorasi Ibis Style di Cikarang yang
nyentrik abis, di Malang yaaa hanya bisa dibilang cukup manis. Tidak terlalu
berlebihan walau dirasa belum begitu maksimal. Tapi masuk kedalam kamarnya
lumayan memuaskan. Kita sengaja pilih deluxe room karena pengalaman dapat twin
bed saat di Semarang membuat mamak takut
ngejengkang semalaman karena sharing sama anak gadis yang sudah mulai besar.
Kami menginap 2N3D kisaran harganya sekitar
1.3mio
Review : Sebenarnya pertimbangan memilih
Ibis supaya lebih eyes catchy untuk Eden, Hotel lainnya biasanya berkesan lebih
“serius” walalupun as expected menu
breakfastnya ga ada yang bisa mengalahkan grup horison. Tapi kamar di Ibis ini besar
banget, sofanya super large bisa dipake tidur juga. Interiornya manis dan kita
dapat mountain and city view. Satu lagi, sabunnya wangi bangets sampe
menyengat.
Too bad, front officenya kurang ramah
walaupun helpful kirim barang-barang kita yang ketinggalan dihotel hihihi.
*Tolong banyakin senyum ya wahai para embak embak kantor depan.
H2
Jam 2.00 WIB
Beneran kok ini, atas pertimbangan hari
yang tersisa cuma hari ini saja, akhirnya kami start untuk mulai berpetualang
jam 2 pagi, tujuannya melihat sunrise di Bromo. Kami pakai travel agent yang
ada di lobi hotel ibis untuk perjalanan Bromo and Malang City Tour. Jam 2 pagi mobil melaju kencang membelah
jalanan yang super sepi, berkelok-kelok menanjak. Guide kami namanya mas Wawan.
Mas Wawan dan suami saya, selain sama-sama laki-laki, mereka sama-sama pendiam. Saya dan Eden juga jadi pendiam, ketularan.
Btw Eden kita bawa ke mobil dalam
kondisi masih tidur dan bangun saat sampai di tujuan, supaya jam tidurnya enggak berkurang. Beneran cepet banget
sampai di Probolinggo, estimasi 3jam hanya ditempuh 1,5 jam saja. Sampai disana
udara dingin langsung terasa. Sudah ada barisan jeep yang mengantri di loket
tiket, kita menunggu sebentar sampai jeep dari travel agen datang.
Setelah gantiin baju Eden, kita mulai lagi perjalanan menanjak sekitar 20 menitan. Ternyata kita udah ga bisa lebih naik lagi karena udah ada ratusan (info driver sih bahkan ribuan) jeep yang antri, disini saya sedikit kecele kenapa ga dengerin kata guidenya "kalo ditawarin ojek ke atas, ga usah mau ya Bu, soalnya diatas juga pasti penuh" sebenarnya bukan kecele karena mbayar ojek bolak balik hampir setengah juta sih , tapi lebih ke posisi kita di puncak pananjakan itu yang konon the best buat sunrise view, berakhir dengan mojok deketin kompor ibu-ibu warung hahahah. Eden, me and my husband are freeeezing. Jari tanganku bahkan sampai keras kaya batu gitu dah. Ngeri juga kalo sampai hipotermia, jadi kita cuma foto sebentar terus ngacirr lagi turun ke titik parkiran Jeep dan cari guide kita pake jalan (Gag ada sinyal buu diatas gunung), lalu kami diantar turun ke bawah ke area pegunungan, dari atas itu kelihatan jeep berbaris kecil-kecil kaya semut dibawah sana, sekitar 5 menitan kami sampai dan bergabung menjadi "semut-semut", MasyaAlloh the famous bromos mountain.
Sedikit cerita yang saya dapat dari penduduk lokal, Bromo ini berasala dari nama Brahma, dewa utama bagi umat hindu, agak surprise juga sebenarnya karena di tengah kaldera lautan pasir ada pura, ternyata mereka punya ritual upacara kasodo setahun sekali. Saat kami datang, dua event besar di bromo yaitu kasodo dan jazz gunung sudah selesai dilaksanakan. Alhamdulillah kemarin sempat juga keliling lihat bukit teletubbies, pasir berbisik dan padang rumput savana (sayangnya dimusim kemarau, savananya nyoklat jeung jadi jauh dari gambaran yang instagramable ituh), oh iyaa kita ga ke kawah bromo. Cuma naik kuda ke kaki tangga terus balik lagi ke titik parkiran jeep. kenapa ga lihat kawah? kayanya capek, cin hahaha.
Ga bisa lama-lama juga di kaldera karena anginnya kenceng banget dan kita masih punya agenda city tour.
Jam 9.00 WIB
Diperjalanan balik menuju hotel kami recharge tenaga dengan banyak istirahat, idealnya perjalanan kurang lebih 3 jam jadi hampir 5 jam lebih karena berkali-kali ketemu rombongan anak sekolah pawai tujuhbelasan, dan ini ga sekali dua kali, heboh abis hehe (mungkin kita sempet ketemu sama anak TK yang pawai bercadar dan bersenjata itu di Probolinggo). Sempet di belokin lewat jalur alternatif lalu nyasarlah ke hutan untung ga pake lari kepantai.Duh nyasar ke Hutan ini bikin hatiku adem teringat akan kota cikarang tahun 90an masih banyak pohon bambu dan bunga-bunga liar yang tumbuh, udah ga punya pilihan lain selain enjoy the ride karena ekspektasi bisa jalan-jalan ke Batu-siang siang, pupus sudah. ke Hutanpun hatiku senang.
Jam 15.00 WIB
Setelah literally city tour berjam-jam berkali-kali melewati keluar masuk kampung, gang, hutan, sungai dan entah yo apalagi sing penting kece pemandangannya, kita sampe juga ke hotel. Di hotel eden sempet berenang sebentar terus mandi dan bersiap mau jalan lagi ke Batu, pilihan pertama kita mau ke Jatim Park 3 melihat Museum Dinosaurus dan the legend. Keren banget deh Dinosaurusnya disana, bukan yang replika asal jadi