Kamis pagi hujan turun menerus, sambil menyelesaikan pekerjaan harianku, aku sesekali membuka media sosial, disebuah postingan teman, mataku tertegun pada sebuah tangkapan layar tentang seseorang yang memojokkan Tuhan dengan Doa, digambar terakhir tangisku meledak,
Aku seketika melihat sosokMU berdiri disana dengan senyuman, itukah Engkau? kemana saja Engkau pergi? Mengapa aku begitu sedih dan merasa sepi, mengapa aku lama terkungkung dalam fikiranku sendiri tertatih menyusuri jalan yang gelap dalam hatiku?
Aku menyimpan marah pada hambaMU yang lain, Apakah Engkau sungguh berpihak pada mereka orang-orang yang berkata kasar dan menganggap oranglain berdosa?
Aku benci pada mereka yang menjual ayat-ayatMU dengan harga murah dengan sikap murahan
Aku muak pada teman-temanku yang hidup secara religius namun mereka hidup dalam kedengkian dan kemunafikan
Aku telah hidup dengan baik ya Allah, Engkau yang memberi semua ini, RezekiMu berlimpah pada keluargaku, Engkau memberikan derajat yang baik untukku, Engkau menjawab semua doa-doaku, tapi hatiku gelap makin gelap berlumuran dalam dosa,
Aku seketika melihat sosokMU berdiri disana dengan senyuman, itukah Engkau? kemana saja Engkau pergi? Mengapa aku begitu sedih dan merasa sepi, mengapa aku lama terkungkung dalam fikiranku sendiri tertatih menyusuri jalan yang gelap dalam hatiku?
Aku menyimpan marah pada hambaMU yang lain, Apakah Engkau sungguh berpihak pada mereka orang-orang yang berkata kasar dan menganggap oranglain berdosa?
Aku benci pada mereka yang menjual ayat-ayatMU dengan harga murah dengan sikap murahan
Aku muak pada teman-temanku yang hidup secara religius namun mereka hidup dalam kedengkian dan kemunafikan
Aku telah hidup dengan baik ya Allah, Engkau yang memberi semua ini, RezekiMu berlimpah pada keluargaku, Engkau memberikan derajat yang baik untukku, Engkau menjawab semua doa-doaku, tapi hatiku gelap makin gelap berlumuran dalam dosa,