Helping children with new baby
Intro :
29.12.14
Hy Mommies,
Artikel kali ini ditujukan untuk para mommies yang menunggu kelahiran anak ke 2, yang sudah memiliki dua anak atau yang masih mikir-mikir kapan nambah lagi hehehe..
Semoga menginspirasi!
-------------------------
Disclaimer :
1. Artikel berikut bisa di temukan di bentuk forum parenting lainnya. Artikel ini disebarkan dengan sumber yang disebutkan dengan tujuan berbagi informasi berharga.
2. Artikel berikut bisa jadi belum cocok untuk kondisi masing-masing keluarga namun memahami isi materi dengan baik bisa jadi sangat berguna di kemudian hari.
3. Dipersilahkan menyebarkan artikel dengan menyebutkan sumbernya.
4. Silahkan menyimpan artikel atau bisa mengunjungi blog Kijar ( on progress)
5. Di persilahkan untuk berkomentar dan bertanya atas isi materi untuk di diskusikan bersama-sama dengan bahasa yang hangat dan santun.
---------------------------
SOURCE :
http://www.janetlansbury.com/2013/04/helping-kids-adjust-to-life-with-the-new-baby/
Saya baru saja mendarat di LAX (Los Angeles) dan sedang menunggu pengambilan bagasi ketika saya mendengar ada suara-suara bernada amarah. Saya melihat ke tempat bagasi lain yang tidak begitu jauh jaraknya dan melihat seorang gadis tiga atau empat tahun mengenakan leging bermotif cerah dengan trendi t-shirt dan kacamata plastik berwarna pink, dia tampaknya sedang mencari-cari sesuatu dalam ransel polkadotnya sementara ayahnya melotot padanya dan membentak 'Baik-baik dong! Yang baik sama adiknya!!"
Ibunya berdiri beberapa meter yang juga melotot padanya sambil menggendong adik bayinya (sekitar 12 bulan). Gadis kecil itu tetap tenang, tapi menghindari tatapan mata ke dua orangtuanya. Dia tampak sendirian dan rapuh :(
Jika cuplikan adegan sesaat ini sering terjadi pada keluarganya, sulit untuk memahami gadis kecil ini pernah merasakan apa pun selain kebencian terhadap adik bayinya.
Kehadiran bayi baru seringkali menjadi peristiwa paling traumatik dalam kehidupan anak-anak dan jika transisi ini tidak ditangani dengan sensitivitas dan empati, beberapa anak tidak akan pernah benar-benar menemukan pijakan hidup mereka kembali. Karena yang dipertaruhkan adalah hubungan yang sehat dengan kedua orang tua dan saudara kandungnya, serta rasa aman dan harga diri yang di milikinya.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diingat selama melalui masa penyesuaian yang sulit itu :
1. Have reasonable expectations
Kehadiran seorang bayi yang baru menyebabkan perubahan besar dalam dinamika keluarga. Tidak peduli seberapa sering anak pertama 'meminta' seorang adik, realitas pergeseran dalam perhatian dan kasih sayang kedua orangtuanya membuat anak-anak merasa sangat kehilangan. Anak-anak sering merasa gusar, sedih dan kadang-kadang marah atau merasa bersalah, tetapi kebanyakan mereka takut kehilangan cinta orang tua mereka.
Kewalahan karena campuran emosi yang kacau balau, yang hampir tidak mungkin bagi anak-anak untuk memahami (apalagi menterjemahkan perasaannya), mereka bertindak mengeluarkan rasa sakit mereka melalui perilaku menjengkelkan yang kadang-kadang agresive. Perubahan emosinya juga bisa sangat ekstrem.
Orang tua mungkin akan terkejut ketika menemukan sisi 'tidak menyenangkan' anak mereka (yang mereka pikir tidak ada sebelumnya), terutama jika orangtua mengharapkan sang kakak menjadi penuh kasih, memuja adik bayinya dan semangat menolong adik bayi selama penyesuain awal. Perilaku-perilaku ini terjadi untuk menarik perhatian orang tua, terlebih karena anak mengalami krisis emosional, yang sangat dia butuhkan adalah jaminan cinta dan empati dari orangtuanya.
2. Encourage children to express feelings
Ada beberapa cara penting yang orang tua dapat ajarkan untuk membantu anak-anak mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang lebih sehat:
a. Ketika anak-anak berinteraksi dengan bayi - mencium atau menepuk bayi terlalu keras atau melompat-lompat di tempat tidur di sampingnya - Dengan tetap tenang tapi percaya diri katakanlah batasannya ("Ibu tidak bisa membiarkan kakak ..."),
Orang tua dapat bertanya sungguh-sungguh tanpa basa-basi, "Kakak merasa gemas sama adek bayi ya? Atau kakak marah ada adik bayi di sini? Memang kalau jadi kakak sering merasa begitu, tapi Ibu akan tetap bantu kakak turun dari tempat tidur yah? Ibu lebih senang kalau kakak duduk di pangku Ibu atau melompat-lompat di lantai, di sebelah ibu"
b. Santai membicarakan masalah perasaan negatif sesering mungkin: "Menjadi kakak sangat sulit kadang-kadang. Itu normal untuk marah pada bayi atau ibu atau ayah, merasa sedih, cemas atau hanya ingin marah2 dan tidak tahu karena apa. Kalau kakak merasakan hal itu, kasih tahu ibu yah. Ibu akan selalu mengerti, mencintai dan akan membantu kakak melewatinya. "
Ini mungkin terasa berlawanan menyarankan perasaan ini kepada anak Anda (apakah hal ini tidak akan mendorong dia untuk merasa negatif terhadap bayi?). Kenyataannya adalah bahwa semakin Anda terbuka dapat menerima dan mengakui, bahkan menyambut pikiran dan emosi negatif anak Anda, semakin banyak ruang bagi Anda untuk membentuk ikatan yang benar-benar penuh kasih dengan saudara mereka.
3. But why mention negatives when my child seems fine?
Beberapa anak tampaknya mudah-mudah saja beradaptasi dengan kehadiran 'adik baru' Mengapa kita harus repot-repot memproyeksikan masalah yang tidak ada? Pandangan saya, bahwa anak-anak yang tampaknya lebih menerima dan toleran terhadap perubahan hidup yang besar ini membutuhkan lebih banyak dorongan untuk mengungkapkan perasaan negatif daripada mereka yang terang-terangan berjuang melewatinya. Tidak peduli seberapa positif sebuah perubahan akan selalu ada unsur ketakutan dan kehilangan. Kita semua pun begitu. Jika perasaan ini tidak ditangani dan di ekspresikan, perasaan-perasaan itu terpendam di dalam. Anda mungkin memiliki anak berperilaku baik, tetapi kemungkinan besar dia mengalami pergulatan batin dalam hatinya.
4. Avoid guilt-inducing comments
Ketika orang tua menunggu kelahiran bayi ke dua, teman dan kerabat akan sering berkomentar kepada anak sulung, "waah, pasti ga sabar untuk jadi seorang kakak yaa!" Tetapi pada saat itu sudah mulai terbangun rasa down pada anak yang lebih tua dimana kata 'kakak' tidak terdengar sebagai kata yang bagus. Mereka merasa bahwa fokus perhatian semua orang telah bergeser jauh dari mereka. Masa depan mereka merasa tidak pasti dan hanya akan bertambah buruk. Mereka membutuhkan seseorang yang memahami dan dapat meyakinkan mereka bahwa perasaan campur aduk mereka (terutama yang negatif) tidak akan jadi masalah sama sekali, atau mereka akan memendam perasaan 'kacau' ini di dalam hatinya.
5. Don’t judge Again,
Adanya harapan terhadap perilaku baik anak-anak dalam masa penyesuaian adalah manifestasi dari rasa sakit dan kebingungan anak kita. Ketika kita melabeli perilaku "tidak baik", "jahat" atau "buruk", anak-anak serius mengambil kata-kata ini secara pribadi ke dalam hatinya. Ini bukan hanya perilaku mereka yang buruk - mereka benar-benar jadi buruk. Ketika orang-orang yang mereka percaya dan paling dibutuhkan di dunia mengatakan bahwa mereka "tidak baik", mereka percaya, dan penolakan ini tertanam dalam.
6. Lessen tension by not sweating the small stuff
Anak kedua lahir dalam lingkungan yang berbeda dibandingkan dengan kakak atau adiknya. Memiliki kakak memang menarik. Jadi sebisa mungkin, Biarkan terjadi keramaian dan sedikit kekacauan, dan biarkan terjadi interupsi saat bayi bermain. Biarkan kakak mengambil mainan dari bayi ketika mereka "bermain bersama" selama aman secara fisik.
Memahami bahwa ini adalah bagian dari impulse perasaan lebih kuat dan simbolik dari persaingan anak yang lebih tua. Kebanyakan bayi tidak keberatan mainan di ambil dari mereka kecuali orang tua mereka sibuk melarang-larang kakaknya.
Bahkan, ini adalah salah satu cara mereka "bermain" dengan anak yang lain. Semakin sedikit reaksi anda berfokus pada perilaku yang tidak berbahaya, kurang menarik untuk anak yang lebih tua untuk mengulanginya.
7. Understand your child’s need for trust and autonomy
Meminta bantuannya bila memungkinkan, terutama mengenai perawatan bayi. Ketika emosi anak berada di luar kendali, kesempatan untuk merasa mandiri memiliki efek menenangkan. Tapi juga jangan kecewa jika anak Anda ternyata tidak memenuhi harapan anda, karena mengatakan "tidak" juga merupakan cara untuk untuknya merasa mandiri.
8. One-on-one time
Periode waktu "hanya berdua" dengan anak-anak Anda adalah suatu keharusan, namun bagi bayi dan kakaknya adalah tentang kualitas, bukan kuantitas. Sisihkan setidaknya 20 menit sehari di mana Anda sepenuhnya hadir dan terfokus pada anak Anda yang lebih tua (yang mungkin berarti anda harus menidurkan bayi lebih awal). Kemudian, ketika Anda perlu fokus pada bayi, Anda dapat dengan tenang mengakui, " Ibu bisa lihat bagaimana kakak tidak nyaman ketika ibu menyusui adik. Ibu tahu, ini sulit buat kakak. Ibu sangat menantikan waktu kita bersama malam ini setelah adek bayi bobo. Pikirkan tentang apa yang ingin kakak lakukan bersama ibu.. main apa ya kira2 kita nanti?"
9 foster the baby independent play
Seorang bayi yang bisa menghibur dirinya sendiri adalah anugerah yang kedua (setelah kelahirannya), karena bermain independennya akan menciptakan tersedianya peluang bagi orang tua untuk anak yang lebih tua tanpa harus selalu ada adik bayi di antara mereka.
Sediakan tempat yang aman, ruang bermain (tempat tidur atau kotak bermainnya-playpen akan baik-baik saja untuk bulan pertama), sehingga bayi tidak perlu pengawasan konstan. Balita Anda mungkin akan membutuhkan aturan ini, karena dorongan unyuk mengetes orangtua dengan mengganggu adik bayi bisa jadi sangat kuat, sibukkan sang kakak dengan bermain bersama anda. Selama adik bayi kooperatif dan dalam keadaan yang memungkinkan.
10.
Respect your children’s continued need for boundaries and calm, helpful parents who are “on their side”
Meskipun besarnya kasih sayang atau perasaan bersalah mungkin menyebabkan kita untuk memudahkan aturan/batasan selama periode transisi dan kekacauan emosional ini, anak-anak kita membutuhkan cinta dan rasa aman lebih dari sebelumnya. Mereka akan membutuhkan kita untuk memberi mereka peringatan seperti, "Ibu tidak ingin kakak menyentuh bayi ketika kakak berada dalam suasana hati yang gelisah ";
memberikan pilihan seperti, "kakak dapat tinggal di sebelah ibu dengan tenang, sementara Ibu ngelonin adik bayi supaya bobo, atau kakak bisa bermain di ruang sebelah."
Kadang-kadang mereka membutuhkan kita untuk menindaklanjuti dengan lembut tapi tegas untuk sebuah instruksi dalam situasi terentu. Yang paling krusial, mereka akan membutuhkan kita untuk campur tangan jauh sebelum kita kehilangan kendali atau berpikir bahwa mereka "tidak baik" dan dengan semua keyakinan, ketenangan, kesabaran dan empati yang kita bisa kerahkan, akhirnya masa transisi ini bisa terlewati dengan baik.
0 comments