Book Review : The life-changing magic of tidying up

By Cicits - February 14, 2017

Semenjak bermunculan kemudahan mengakses buku, saya sudah jarang sekali main ke gramedia, sepanjang tahun kemarin (selain buku Parenting) saya nyaris sudah meninggalkan kegiatan berbelanja buku, tapi well,  akan selalu ada buku Best Seller yang menggoda, apalagi reviewnya yang banyak sekali bertebaran di timeline, akhirnya akhir tahun 2016 kemarin, saya main ke Gramedia Karawang dan membeli buku "The Life-changing magic of tidying up" aka seni bebenah ala Jepang.


Jujur ketika pertama kali melihat judulnya saya berfikir apatis, "Apa iya, berbenah dapat merubah kehidupan?, woww" sehebat itu kah buku yang di claim telah terjual lebih dari 5 Juta kopi di seluruh dunia ini. 

Speed saya membaca sebuah buku selalu berbanding lurus dengan ketertarikan terhadap buku itu sendiri, membaca di awal-awal halaman buku nampak membosankan, pembahasan di BAB 1 mengenai "kenapa kita tidak bisa menjaga kerapihan rumah?" rasa-rasanya sudah terlalu jelas, rumah tidak pernah bisa rapih sepanjang waktu (bisa, ketika anak-anak sedang tidur). Berkali-kali saya meragukan metode ini untuk di aplikasikan di tipikal rumah di Indonesia, di Jepang sana bahkan ganjalan pintu di ciptakan, di Indonesia, cukup dengan keset atau kertas koran yang di lipat agak tebal *grin

Bab 2 & 3, mulai agak practical, karena Marie (Marie kondo, pengarang buku ini) mulai memetakan, langkah apa yang harus di mulai, "Membuang Sampai tuntas terlebih dahulu" , sekaligus dan tanpa ampun. krieria seleksinya hanya satu; 'Apakah barang yang ada di sekitar kita, membangkitkan kebahagiaan atau tidak?' hal ini berlaku untuk semua kategori barang, Pakaian- Buku (Kertas/dokumen)-Komono aka 'pernak-pernik'-Uang Receh-Barang bernilai senitimental-Foto di Bab ke 4 juga di bahas cara-cara menyimpan, kemudahan mengambil dan menjaga barang pada tempatnya sehingga hidup kelihatan selalu Apik.

di Bab terakhir, bab ke 5 ini lah, bab favourite saya, seolah setiap kata-kata dalam buku ini memancar dan mengirimkan energi postive yang seketika membuat saya memutuskan untuk "sudah pasti" menjadikan buku ini sebagai "buku yang mendatangkan kebahagiaan" buku yang saya ingin kelak  dilihat oleh anak-anak, saudara atau kerabat ketika datang mengunjungi lemari buku saya yang mini (dan tentu, saya akan menerapkan metode Konmari ini terhadap buku-buku koleksi saya sebelumnya)

Keajaiban berbenah mengubah kehidupan secara dramatis, sungguh menjadi masuk akal. Saya pribadi adalah orang yang mudah stress melihat hal berantakan tapi juga sepaket dengan rasa malas yang tiada duanya. Sebagai pemalas kelas berat, metode konmari ini sy percayai dapat memudahkan hidup, walau tentu, saya harus mau melakukan yang di sarankan di bab-bab sebelumnya, yang artinya bekerja keras untuk berbenah dengan philosophy baru, bahwa sebenarnya di dalam kehidupan ini , kita tidak membutuhkan barang yang terlalu banyak, setiap barang memiliki keinginan untuk memberi manfaat bagi pemiliknya, kini saya bisa merasakan betapa sedihnya mereka di abaikan di laci atau dalam kardus yang gelap berhimpitan dan bertumpuk, akan tetapi di pertahankan untuk sesuatu alasan "kapan-kapan di gunakan" yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Sering kali kita terikat pada masa lalu atau terlalu cemas pada masa depan sehingga kita mempertahankan barang-barang yang sesungguhnya tidak kita butuhkan lagi. Saat berbenah di mulai, ketika kita mulai menyortir setiap barang dengan sentuhan, sebenarnya kita telah melatih diri kita sendiri untuk mengasah kemampuan kita dalam memilih, menentukan kehidupan seperti apa yang akan kita jalani, meluaskan fikiran kita, dan membuat keputusan untuk berbahagia dengan hidup hanya di kelilingi oleh barang-barang (juga orang-orang) yang membangkitkan kebahagiaan dan kedamaian.

Kegiatan berbenah tidaklah wajib, orang-orang tidak mati jika tidak berbenah, banyak orang di dunia ini tidak perduli jika rumah mereka tidak tertata rapi (Saya salah satunya, tadinya.. hehe) tapi saya memiliki hasrat membara (ciyeeh) untuk memperbaiki gaya hidup, membuka lembaran baru dan menikmati hidup dengan lebih sederhana dan membahagiakan. Bagaimana dengan kamu?


  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Pra & Pasca IFT healing

Allah sangat menyayangiku, Ia selalu mengiyakan doa yang kuminta agar aku menjadi orang yang pandai bersyukur. Satu demi satu, Ia membantu m...