Begin again

By Cicits - January 05, 2022



Halo rumah jiwaku, lama tidak bersua. Aku masih (pura-pura) sibuk *grin 

Tidak dinyana, awal 2020 sesuatu yang besar menimpa dunia, dan saat aku menulis inipun (27/2)  masih ada selang infus ditanganku karena sedang isolasi dari panah Cupid versi Omicron di Februari 2022 ini. Pandemik. Wabah. Penyakit dan kini, *sigh, perang.

 
Aku ingin memulai rutin kembali, menuliskan kembali apa yang ingin aku catat dalam perjalanan hidupku. Karena rasanya menyenangkan membaca kembali apa yang sudah berlalu, meski banyak tulisan dalam blog ini nampak emosional dan tidak matang hingga membuatku malu membacanya ulang, tapi itu sebuah moment dimana aku ada sebelum kemudian aku terus bertumbuh. Sebagai sebuah pujian kecil untuk diriku bahwa aku telah berani mengarungi ombak kehidupan ini. 

Hingga kini aku masih sering confused terhadap usiaku, 35, 36 dan tahun ini 37 Tahun. Aku malah sering merasa aku sudah berusia 40an :D, sejujurnya, rambutku sudah mulai beruban sejak tahun lalu, dan karena aku telah mengalami dua tahun yang menakjubkan, aku merasa aku telah mendewasa. Aku sepenuhnya menyadari bahwa tahun-tahun muda itu telah berlalu, hari-hari dimana aku merasa bisa melakukan apa saja, tahu apapun dan bisa menaklukan segala tantangan dunia untuk mencapai puncaknya. Sekarang tantangan untuk bangun tanpa lutut sakit saja sudah hal yang sangat disyukuri hehe. 

Aku ingin menceritakan pergulatanku di dua tahun kemarin, saat Coronavirus melanda dunia, dunia kecilku pun terdampak. Saat usiaku 35 Tahun di 2020 itu, aku banyak mengalami pergulatan batin. Tentang diriku, tentang keluarga kecilku, tentang lembaga yang aku kelola. Banyak keputusan yang harus dibuat. Keputusan-keputusan besar yang berdampak panjang ke depannya. Ditambah situasi mencekam dari gelombang cupid pertama, penyesuaian kembali dengan anak yang memulai Homeschooling tahun pertama dan suami yang harus Work from home. Tahun yang bagiku bukan hanya sebuah perjalanan spiritual, tapi lompatan-lompatan besar. Aku bersyukur Tuhan menjaga kami, keluarga besar kami dari virus ini. 

Di tahun 2021, di usiaku yang ke-36, aku terus melaju dalam pertumbuhan yang prosesnya tidaklah mudah. Mengambil keputusan besar, memutuskan lanjut kuliah, mengelola lembaga, mengurus pendidikan anakku, menerima berbagai tawaran kolaborasi sembari memastikan kesembuhanku dari trauma-trauma masa lalu. Itu adalah estafet yang panjang.

Segala puji bagi Allah yang senantiasa membukakan jalan bagiku, menuntun tiap langkah hingga memberiku enerji untuk terus melanjutkan perjalanan hingga sampai kesetiap tujuan. 

Aku beruntung, karena diizinkan memulai kembali, melahirkan kembali diriku dialam pikiran yang baru. 
Sekarang, setiap melihat perjalanan kilas balik pada masa-masa yang telah kulewati, aku bersyukur karena aku telah bertumbuh sedikit demi sedikit. 

Bismillah, 2022... Aku janji akan lebih banyak menulis catatanku lagi disini. Akan selalu berguna setidaknya untuk diriku sendiri, jika kau kebetulan mampir dan ikut menikmati tulisan random di blog ini, kusampaikan terimakasih yang dalam bagimu. 


CF

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Pra & Pasca IFT healing

Allah sangat menyayangiku, Ia selalu mengiyakan doa yang kuminta agar aku menjadi orang yang pandai bersyukur. Satu demi satu, Ia membantu m...