12 Ramadhan - Jadi begini

By Cicits - August 12, 2011

Sedang flu berat ketika menulis postingan ini. Baru saja kembali dari survey supplier di daerah Jababeka sana, dan mendapat telpon 10 detik, tentang kenapa hari ini saya tidak berangkat Lunch meeting dengan supplier di Jakarta. Ah, saya demam. Tadi aja ke Supplier berseragam lengkap (Yang mana jaraaaang saya gunakan di hari jumat begini) lalu ditambah jaket tebal berwarna ungu yang nyaris membuat saya terlihat 15 kg lebih berat dari ukuran sebenarnya.

Balik ke kantor, ada jadwal pengajian mingguan. Tapi kok ngantuk, rasanya capek, mungkin karena efek demam dari flu ini. Padahal saya sedang dalam masa terapi menaikan daya tahan tubuh dan meningkatkan anti oksidan. Tumbang juga diserang virus bernama influenza ini L

Padahal saya khan sedang minum antibiotik per 12 jam, suplemen vitamin, jus setiap hari, sayur, tidak memakan makanan instant, Astaghfirulloh, jatuh sakit juga. Flu lagi. Rasa-rasanya saya mesti segera vaksin Flu dan kalo bisa jadi Dokter sekalian J, saya suka wondering soalnya, apa yang kurang ya, apa yang salah, apa yang terlewat, meskipun saya tahu ini takdir Alloh SWT J tapi tetep jadi penasaran juga karena seharusnya dari sisi medis bisa ada penjelasan dan di obati akar masalahnya khan ya?
Bulan-bulan ini saya check, postingan saya masih sekitar kerinduan saya terhadap Lintang. Ya, bahkan belum genap satu bulan sejak kepergian Lintang. The brightest shining star of my life. Saya masih menjalani gaya hidup sehat dan mencoba banyak advice dari sana-sini. Semata supaya saya segera tiba di kesempatan untuk bisa dipercayakan lagi seorang titipanNYA. Rencananya besok saya dan Hubby akan keluar kota untuk seminar dan mencoba terapi herbal, InsyaAlloh.

Oh iyaaaa, kebiasaan blog walking hijabers community saya jadi ketemu blognya Upi, Sutradara dari Film Radit dan Jani, dan Cinta dan Rock & Roll (CMIIW). Saya tidak tertarik mengenai kenapa dia bisa pacaran sama Vino G Bastian yang lebih muda 10 tahun, ataupun soal kehidupan penyutradaraannya, hehe.. saya sangat menyukai postingannya tentang putra satu-satunya yang dia juluki, ‘lil monster.

Saya juga amazing kepada Lil monster yang ‘beda’ dari anak kebanyakan. Di otak saya Cuma mentok fikiran kalo, pas saya mau hamil nanti, waktunya harus sempurna, maksudnya, bukan pada kehamilan diluar nikah, kehamilan dalam rumahtangga yang tidak kondusif, intinya tidak ada pressure yang membuat saya kehilangan moment dari perhatian saya kepada janin dalam kandungan, dan Alhamdulillah, saya mengandung Lintang kemarin dalam keadaan sempurna walau ada ketidak sempurnaan (Takdir Milik Alloh SWT).

Tapi pengen memiliki anak yang kaya gimana, nah itu yang saya ga pernah fikirin J, hehe. Seperti lil monster yang sangat dewasa dan mandiri di usia kanak-kanak terdengar agak mengerikan buat saya, tapi juga ada sisi kekaguman, dimana ‘lil monster secara sadar memilih sikapnya dengan mengenali konsekuensi dan tanggung jawabnya. Orang dewasa saja bahkan belum tentu bisa melakukannya! Tapi, memang saya belum terfikir bagaimana cara saya mendidik anak atau pola pembentukannya, tapi saya fikir, dari yang Upi bilang, bahwa anak hanyalah titipan. Itu bukan slogan-slogan kosong.

4 bulan ketika janin dalam kandungan, ditiupkan Ruh dan tercatat sudah mengenai Rezeki, Jodoh dan mautnya, dan saya fikir mereka pun telah ‘membawa’ karakter masing-masing, orangtua mungkin adalah sejenis peta pribadi yang bisa mereka akses kapan saja, penunjuk arah dan alamat. Toh, pada akhirnya, si anak sendirilah yang akan menanggung konsekuensinya tentang apa yang dipilihnya.

Walaupun Upi suka kalang kabut sendiri karena merasa ngga ada kerjaan sebagai orangtua, lil monster ga perlu disuruh atau di paksa untuk belajar, sholat, puasa atau bagun pagi ke sekolah, dia melakukannya karena kesadarannya sendiri. Tapi seandainya saya kenal dekat sama Upi, saya pengen bilang, dialah yang telah berjasa besar membentuk Lil monster. Entah hal baik atau hal buruk yang Lil monster liat dari Upi, rasa-rasanya, Lil monster telah mengambil pelajaran besar, mengerahkan seluruh fikiran dan hatinya dalam kehidupan. Murni.
Saya pengen nanti adik-adik Lintang begitu. Tapi mungkin saya harus jadi begini dulu. Berjuang untuk SEHAT. :)





  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Pra & Pasca IFT healing

Allah sangat menyayangiku, Ia selalu mengiyakan doa yang kuminta agar aku menjadi orang yang pandai bersyukur. Satu demi satu, Ia membantu m...