Perkembangan anak di usia emas

By Cicits - January 15, 2015

DISKUSI GRUP 6
HS MUSLIM NUSANTARA:

OPTIMALISASI PERKEMBANGAN ANAK DI USIA EMAS

Narasumber:
Trianindari M.Psi (Bunda Inda)
Lulusan Magister Profesi Psikologi Unpad 2009
Praktek di Biro Psikologi Swaparinama
Jl. Siliwangi No.4 Bandung

Prolog
[1/14, 3:27 PM]
Assalamualaikum. Perkenalkan bunda2 semua saya Inda, ibu dari dua anak yg kebetulan profesinya psikolog ��
Tema hari ini tentang “Optimalisasi Perkembangan Anak di Usia Emas”.
Usia emas itu adalah 5 tahun pertama kehidupan anak. Ada banyak hal yg bisa dilakukan oleh ortu untuk menstimulasi anak, yaitu pada aspek motorik, bahasa, kemandirian, dan sosioemosional. Namun yg terpenting sebelum itu adalah meningkatkan kedekatan dengan anak melalui quality time. Pembentukan kedekatan dgn anak adalah dengan memberikan ASI sampai usia 2 tahun. Setelah besar kedekatan dapat dibentuk dgn quality time. Berikan waktu khusus dgn anak setiap hari hanya untuk melakukan kegiatan yg menyenangkan seperti bermain. Lakukan permainan sederhana namun berkesan. Seperti maen peluk2, kelitik2an, main boneka tangan, bercerita, petak umpet dll.
Ayah jg harus punya peran dalam quality time dg anak. Semakin dekat hubungan ortu dan anak maka akan semakin mudah untuk proses stimulasinya.

Diskusi

Tanya:
Dari referensi yg saya baca, masa keemasan atau Golden age pada anak ada yg mengatakan 3 tahun pertama, 5 tahun pertama dan 7 tahun pertama. Mana yang tepat? Dan apakah manusia sudah kehilangan masa golden age nya jika telah melalui usia aqil baligh? (bunda Dindha)
Jawab:
Memang banyak pendapat tentang rentang usia golden age, tp klo sy pribadi lebih pada usia prasekolah atau sampai tk B karena sampai tk B adalah persiapan untuk masuk sekolah formal.
Sebenernya bukan hilang atau tidaknya, tapi masa golden age adalah masa paling mudah dalam membentuk karakter anak baik dr sisi kognisi maupun emosi. Pada usia aqil baligh karakter anak sudah berubah dan mulai terbentuk dari hasil pola asuh ortu saat usia golden age-nya,maka dari itu jika ortu memiliki masalah dgn anak pada usia aqil baligh akan lebih sulit mengatasinya drpd saat usianya masih kecil��
Tanggapan:
Jadi jika setelah lalu usia 3 thn pertamanya pembentukan diri agak sulit bun?
Jawab:
Setelah 5 tahun, Bun.. Contoh yg sering terjadi temper tantrum. Jika anak usia 3 tahun yg tantrum dididik oleh ortunya untuk tidak tantrum lagi akan mudah drpd anak yg berusia 8 tahun

Tanya:
Anak saya 4,5 th. HS di rumah bersama saya. Salah satu materi yg saya berikan ttg shiroh para Nabi melalui media VCD. Namun yg saya amati, di kesharian dari pagi sampai sore dia bisa berimajinasi ttg peperangan dlm memerangi umat yg sesat tanpa lelah, sendirian berciat-ciat sambil menirukan dialog2 dlm film tsb. Seperti “Dengan nama Allah… matilah kau Jalut..” dan dialog2 lainya. Bagaimana menurut teh inda? Berbahayakah imajinasi dr film2 pr nabi tsb? (Bu Ami)
Jawab:
Utk usia 4,5 taun masih wajar untuk berimajinasi seperti itu. Tanggapi saja saat ia bercerita dgn ikut menirukan dialog dari film juga atau bisa dengan beri komentar “Hebatnya ade masih ingat cerita dlm film dan menirukannya”
Tanggapan:
1. Jadi tidak berbahaya ya dengan adegan2 yg ada kekerasan atau dialog agak kasar tsb?
2. Pertanyaan senada dgn bu Ami,tapi bedanya anak saya sdh berusia 9 tahun apakah masih wajar bun?
Jawab:
Klo ada dialog aga kasar mgkn sebaiknya cd-nya diganti saja, Bun.. Kalau adegan kalau sebatas ciat-ciat seperti menirukan gerakan silat gpp��
Usia 9 tahun harusnya sudah mulai eksplorasi dgn bidang akademis, sekolah dan teman. Coba ditambah lagi aktivitas nya di rumah atau sekolah, bisa ditambah olahraga juga.

Tanya:
Sesuai psikologi kondisi anak, bagaimana tips nyata, mudah dan tepat sasaran memotivasi anak utk bisa melakukan sesuatunya sendiri? (Bunda Dindha)
Jawab:
Biar anak bisa melakukan sesuatunya sendiri adalah dgn mengurangi bantuan pd anak, jika anak ingin bisa makan sendiri ya jangan disuapi, cukup diberi contoh saja��
Tanggapan:
Iya bun, maksud saya karena anak2 HS di rumah, jadi langkah pertama bagi saya adalah membangun kedekatan dan berusaha menanamkan motivasi pada anak utk melakukan segala sesuatu yang mereka butuhkan dari belajar, kemandirian dll lahir dr keinginannya sendiri. Bagaiman bun?
Jawab:
Dimotivasi dan diberi contoh secara konsisten saja plus beri pujian saat anak bisa melakukan dgn baik��

Tanya:
Assalamualaikum. Mba saya mau tanya bagaimana menyikapi anak yang sulit untuk berbagi atau meminjamkan barang pada teman ataupun saudaranya? Anak saya usia 3 th (Bunda Dewi)
Jawab:
Usia 3 taun memang masih fase egosentris. Wajar kalau sulit berbagi. Jadi pelan-pelan saja diajarkannya, beri contoh saat bunda berbagi dgn orang lain, sering ajak keluar rumah dan bermain dgn sebayanya pelan2 akan bisa kok bun��
Tanggapan:
Iya bun, tapi kadang kalau bermain dengan anak diluar anak saya jadi suka dijauhi atau kadang dibilang nakal. Padahal itu semua memang barangnya dia dan dia juga tidak meminjam barang temannya. Kalau seperti itu bagaimana menyikapinya? Karena kasian juga takutnya nanti jadi di bully. Lama-lama jadi ga saya kasih main lagi deh…
Jawab:
Coba cari lingkungan pertemanan yg lebih sehat tanpa ada cap nakal, atau kalau bermain tidak perlu bawa mainan. Harus sabar memang ngajarinnya����

Tanya:
Pertanyaan senada dgn bu Ami,tapi bedanya anak saya sudah berusia 9 tahun. Masih suka berimajinasi dari CD yg ia lihat, karena mrmang shirah nabawiyah itu tidak lepas dari mengisahkan penyebaran islam yang kebanyakan orang-orang Quraisy mereka memusuhi. Apakah masih wajar, Bun? Kalau tidak, bagaimana menyikapinya?
Jawab:
Tadi sudah saya jelaskan sedikit di atas ya.. Tambahannya utk usia 9 tahun, logikanya sudah mulai jalan jd saat menonton film. Bisa sambil dijelaskan bahwa kejadiannya pada zaman nabi yg memang butuh perang dlm menyebarkan Islam. Kalau saat ini kita harus bisa bersikap lebih baik tanpa peperangan dlm syiar agama��

Tanya:
Bagaimana mengatur quality time utk anak2 yang mempunyai anak lebih dari 5 dgn jarak yg berdekatan, misalkan saya pribadi. Mempunyai 6 orang anak, yg pertama 9 thn, 8thn, 6thn, 4thn, 3thn dan 1 thn. Atas penjelasannya saya ucapkan jazaakillaahu khair.
Jawab:
Bersama sama saja bun, ajak kakaknya untuk bermain bersama adiknya. Permainannya bisa apa saja yg menarik, paling mudah bisa sandiwara boneka. Nanti kakak2 bisa diminta bercerita dg media boneka utk adiknya��

Tanya:
Bun, anak saya yg laki-laki umur mau 4 thn. Selama ini dia anaknya agak sensitif, “kesenggol” dikit marah2. Tapi marahnya sering kali dalam bentuk menangis dan masuk kamar. Untuk ukuran laki-laki apakah wajar? Bagaimana solusinya? Biar dia ga cepet marah gimana ya, Bun? (Bunda Adzkiya)
Jawab:
Masih wajar Bun.. Nanti setelah nangis selesai dan tenang, beri penjelasan kalau marah itu bukan sikap yg baik, lebih enak senyum atau gembira daripada marah. Buat suasana yg menyenangkan jg di rumah, sering belai dan peluk anak.. Biasanya ekspresi marah anak mencontoh orang dewasa sekitarnya. Jadi usahakan orang dewasa di sekitarnya pun lebih banyak happy2 daripada marah2��
Tanggapan:
Ada pengaruhnya ga Bun, kalau dia laki-laki sendiri di rumah, ayahnya kerja diluar kota sementara di rumah semuanya perempuan?
Jawab:
Bisa aja, Bun. Jadinya cenderung lebih sensitif ya.. Memang role model untuk anak laki-laki sebaiknya ke ayahnya��

Tanya:
Bagaimana kalau kita sudah terbiasa memberikan tontonan tv. Dalam satu hari bisa 3-4 jam. Meski masing-masing ada jeda waktunya. Apa efeknya terhadap anak? Dan bagaimana mengatasinya agar bisa mengalihkan perhatiannya dari tontonan atau TV?
Jawab:
Beri aktivitas lain saja utk mengalihkannya. Beri mainan edukatif yg menuntut kreativitasnya dan menarik seperti lego, playdoh, lassy dll. Bisa juga sediakan buku-buku menarik yg sesuai dengan tokoh yg ditontonnya��

Tanya:
Ayah anak-anak memang kerja di luar kota, Bun. Pulang 3 pekan sekali. Hampir rutin seperti itu. Apa yang harus saya lakukan, istilahnya sebagai pengganti ayahnya ketika tak di rumah, mungkin contoh permainan dsb?
Jawab:
Posisi seorang ayah memang tidak bisa digantikan hanya dgn permainan saja, Bun. Ada tidak Kakek atau Om nya yg satu kota? Coba kunjungi seminggu 1-2 kali. Kalau masalah macho bisa dikenalkan dgn tokoh2 superhero pria dsb atau dgn berolahraga��

Tanya:
Apakah perlu diberi jadwal dalam memberikan stimulasi ke anak usia 4th. Kok ya, meski sudah di eksplor, kayaknya masih kurang juga.
Banyak mainnya. Bundanya juga jadi bosan. Pengennya sepanjang hari ada aja yg dikasih. Terlalu memaksakan ga ke anak? Apakah ada saran jadwal stimulasi ke anak usia 4th?
Jawab:
Usia 4 taun memang masih usia bermain, sekolah pun kalau TK hanya 2-3 jam sehari, itu pun tidak penuh belajar. Jadi memang harus lebih banyak bermain. Paling yg ditentukan adalah tujuan dari bermainnya saja bun, misal ingin melatih motorik coba bermain bola, melatih bahasa dgn main sandiwara boneka��

Tanya:
Anak mb inda usia berapa, mba? Boleh share, bagaimana mb inda menstimulasi anak di rumah? Apakah ada buku-buku yg direkomendasikan u anak HS?
Jawab:
Usia anak saya 6,5thn dan 3,5thn. Yang besar sudah SD. Kalau pulang sekolah hobinya gambar, main skuter juga menonton kartun. Biasanya malam baca cerita. Adiknya sih masih banyak main, hanya kebetulan sukanya thomas jd saya belikan mainan rel kereta dari kayu yg harus disusun sendiri. Jadi dia asyik menyusun rel dan keretanya sendiri. Saya jarang memberi mainan yg ada baterainya, jadi dia bisa explore juga. Sama lagi senang gunting menggunting..
Saya spontan aja sih dalam stimulasi. Kalau baca buku pun acak sesuai maunya mereka. Saya juga sekarang sering ajak ke taman kota daripada mall. Kebetulan tinggal di Bandung yg lagi banyak taman kota baru, alhamdulillah..
Ga ada rekomendasi buku karena sekarang banyak buku bagus juga ttg pengasuhan anak.. kalau buku saya ya text book jaman kuliah. hehe:)����

Tanya:
Teh inda, anak saya 9th laki-laki. Dia mudah sekali tersinggung. Bagaimana cara mengatasi agar sikap tersinggungnya itu hilang?
Jawab:
Masalah emosi memang butuh usaha mengatasinya apalagi yg sensitif. Paling efektif ya biarkan dia belajar mengatasinya sendiri karena sudah besar. Jadi saat ia tersinggung berilah ia waktu untuk berpikir apa yg membuat ia tersinggung. Kalau dia masih kesulitan bisa dibantu oleh bunda untuk memaparkan masalah yg dihadapinya��

Kesimpulan:
Quality time dengan anak itu penting jika anak lebih dari satu lakukan bersama2 di usia golden age/pra sekolah paling mudah dalam membentuk karakter anak. Jangan hanya fokus pada sisi akademis melainkan emosinya juga. Usahakan suasana rumah hangat dan menyenangkan agar emosi anak pun selalu positif. Jika ayah jauh maka peran ayah bisa diganti oleh Kakek atau Om.
Selalu semangat dan sabar ya bunda����

Semoga diskusi kali ini akan menambah ilmu kita dalam mengoptimalkan perkembangan anak di usia emas..

Diskusi Grup 6 HS Muslim Nusantara
Rabu, 14 Desember 2015
15.30-17.30 WIB

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Bedug

Berkali-kali flightku di batalkan karena asap menghalangi jarak pandang pesawat yang hendak take off. Baru sekali ini di antara puluhan kali...