Merayakan hari raia

By Cicits - April 20, 2015

Intro :

20.04.15

Hy mommies,

Ayooook mamak yang anaknya udah lebih dari satu dan.. yang akan nambah :D
Ada artikel bagus buat di tiru nih.

Semoga menginspirasi!

-------------------------
Disclaimer :
1. Artikel berikut bisa di temukan di bentuk forum parenting lainnya. Artikel ini disebarkan dengan sumber yang disebutkan dengan tujuan berbagi informasi berharga.
2. Artikel berikut bisa jadi belum cocok untuk kondisi masing-masing keluarga namun memahami isi materi dengan baik bisa jadi sangat berguna di kemudian hari.
3. Dipersilahkan menyebarkan artikel dengan menyebutkan sumbernya.
4. Silahkan menyimpan artikel atau bisa mengunjungi blog Kijar
5. Di persilahkan untuk berkomentar dan bertanya atas isi materi untuk di diskusikan bersama-sama dengan bahasa yang hangat dan santun.

---------------------------

SOURCE : Kita dan Buah Hati

MERAYAKAN HARI RAIA

Nggak, saya nggak salah mengeja. Raia, adalah nama anak sulung saya. di usia nya yg 7.5th, sy rasa dia sdh perlu sedikit 'me-time' sm mama nya saja..

So bbrp minggu yg lalu, di suatu Jumat, sambil menemaninya makan pagi, sy menawarkannya..

"Rai, mulai sekarang Raia boleh memilih hari yg kita habiskan berdua saja. Kita bisa ngapain aja Raia mau, makan, jalan2, nonton, atau sekedar ngobrol. Raia mau?"

Andaikan bisa saya video binar mata nya dan lonjakan duduknya mendengar tawaran itu utk saya ulang2 lagi ketika sy merindukannya nanti pas dia kuliah jauh dr saya.

Dengan semangat dia bilang "mau..mau!"

"Good, mau hari apa?" saya tanya kembali.

Tanpa berpikir panjang, dia jawab "Senin."

Bergulirlah weekend dengan semangat menuju senin. Saya sdh membicarakan hal ini dulu dengan ayahnya, shingga ketika Raia melompat2 bercerita bhw Senin besok dia akan merayakan Hari Raia, ayahnya gk bingung. Apalagi kan namanya jd ambigu dengan hari raya yg biasanya, dan idul fitri masih jauh sekali.

Senin datang. Raia tetap harus sekolah. sepulang sekolah dia sdh request mau makan di mana utk merayakan Hari Raia perdananya.

Karena adiknya tdk bisa saya tinggal sendiri di rmh, saya jelaskan bahwa kita terpaksa menunggu ayah pulang kantor, agar ada yg menjaga adiknya.

Karena, kalau adik ikut makan, namanya bukan Hari Raia lagi.

Agar dia bisa tidur lewat jm 6 sore, dia harus tdr siang. So setelah dia bangun, dia bergegas shalat Ashr dan mandi.

Ketika maghrib tiba, dan ayah sampai rumah, dia sdh siap mau pergi.

Saya izinkan dia utk memilihkan baju apa yg dia mau saya pakai di Hari Raianya.

Tidak pernah kita tanyakan pada anak kita baju apa yg mereka suka kita pakai, dan apa yg mereka tdk suka kita pakai. 

Kita tdk perlu selalu mematuhinya, tapi menanyakan opininya sekali2 apa salahnya. Bukankah kita selalu mengatur apa yg mereka pakai tanpa menanyakan apakah mereka suka memakai baju itu??

Berangkatlah kami ke mall terdekat dr rumah di mana restoran ayam kremes yg raia suka berada. Spanjang perjalanan mobil kami ngobrol, sampai di mall tsb kita muter2, jalan2, pesan makanan dan makan sambil menonton seorang laki2 yg sedang berlatih ice skating. 

Seperti biasa, setiap kali melihat org sedang mengerjakan sesuatu, Raia mau juga. Jadi disitu dia blg mau mulai les ice skating.

Sambil ngobrol ringan, masuklah pesan-pesan positif (BUKAN nasihat) betapa laki2 muda itu pastinya berlatih berjam2 utk hebat. mulainya jatoh2 dulu, tp saya jadi mempunyai kesempatan utk memberitahukan bahwa kita jatuh  hanya agar kita bisa belajar utk bangun dan mencoba lagi. kl dia jatuh dan nyerah, bisa gk dia sehebat itu?

"tapi kan susah, Ma" kata Raia. "Oh ya jelas susah. di susah itu letak hebatnya. kalo gampang ya semua orang bisa.." jawab saya.

krn hampir setengah 9, dan sdh selesai makan, kami pun hrs pulang, krn besok hr sekolah dan Raia hrs tdr jm 9.

Sepanjang jalan pulang dia sdh memikirkan apa yg mau dia lakukan di DUA Hari Raia berikutnya, hahahhaha.

Yang menarik, melihat seluruh 'event' ini ayahnya langsung request, "Ayah jg mau dong merayakan Hari Raia". Kebayang kan betapa loncat2nya Raia?

Yang membuatnya dia merasa lbh special, adalah adiknya belum dpt hari nya sendiri. 
"Nanti, kalau Kaizan sdh 7.5th, dia dpt jg Insyallah, kalau sekarang dia belum mengerti konsepnya, kan baru mau 4 tahun " saya jelaskan padanya.

Masing2 anak memerlukan hari nya sendiri dengan anda. Alhamdulillah kl bisa dapat 1 hari dengan ayahnya, 1  hari dengan ibunya. kl tdk, yg mana2 dpt sajalah. Hari -Anak tdk selalu harus makan diluar, atau melakukan aktifitas yg mengeluarkan uang seperti menonton di bioskop, atau main ice skating (secara kalo begitu, yg anaknya 7 bisa bokek lama2). Ngobrol berdua saja di suatu sore dengan cemilan yg dia suka atau kalian bikin berdua sdh memadai. atau naik sepeda bareng keliling komplek. 

Intinya adalah waktu HANYA BERDUA DENGAN ANDA SAJA. tdk ada gangguan lain, spt ayahnya, saudara kandung, tetangga, apalagi televisi dan handphone. Dan di lakukan dengan konsisten. 

Seperti contoh yg saya berikan, tdk perlu SEHARIAN PENUUUHHH  24 jm bersama anak tsb, cukup bbrp jm saja yg terdedikasi utk dia SAJA.

Merasa special itu perlu, setuju?

Jadi hayo.. bikin Hari Dimas, Hari Khansa dan hari-hari lainnya. Ajak mereka memilih harinya sendiri. 

Gunakan kesempatan ini utk mengenal anak anda lebih jauh, banyak mendengar, sedikit bicara.

Mereka (dan anda) akan menunggu2 hari nya tiba, hanya utk mendapatkan waktu dengan anda, berdua saja. 

Bonding luar biasa ini akan menjadi kenangan manis kelak untuk anda ...dan dia.

Percayalah.

Enjoy (each of) your children!

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Bedug

Berkali-kali flightku di batalkan karena asap menghalangi jarak pandang pesawat yang hendak take off. Baru sekali ini di antara puluhan kali...